Tangerang, Otomotif - Akibat nilai tukar rupiah yang makin melemah dan juga mengkhawatirkan pemilik mobil karena menyebabkan harga onderdil atau spare part akan naik.
"Kami masih melihat perkembangan nilai tukar rupiah dan menghitung.
Dipastikan harga komponen tidak akan naik, paling tidak sebulan ke
depan," ungkap Widyawati Soedigdo, GM Corporate Planning & Public
Relation, Customer Service, Toyota Astra Motor, saat dihubungi tadi siang.
Hal senada juga dilontarkan Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan
Layanan Purna Jual Honda Prospect Motor yang sedang berada di Jepang.
Dikatakan kemungkinan naik ada, namun tidak dalam waktu dekat.
Besarannya masih menanti kepastian nilai tukar rupiah untuk kedepannya ke depan.
"Kalau kondisi tidak membaik, saya rasa akan naik. Lagi pula ,sebelum rupiah melemah, harga besi sudah naik. Kemungkinan akan terjadi penyesuaian," tambahnya.
"Kalau kondisi tidak membaik, saya rasa akan naik. Lagi pula ,sebelum rupiah melemah, harga besi sudah naik. Kemungkinan akan terjadi penyesuaian," tambahnya.
Teddy Irawan, Wakil Presiden Layanan Purna Jual Nissan Motor
Indonesia mengatakan, jika kondisi tidak membaik sampai 2 bulan ke
depan, harga sudah dipastikan naik. Diperkirakan, kenaikan tidak akan
sampai 10 persen. Sebab, bahan baku tidak semuanya dibayar menggunakan
dolar, tergantung dari asal komponen tersebut.
(DS/kP)
No comments:
Post a Comment